psikologi

1.Pengertian Objek Dan Tujuan Psikologi

a.Pengertian Dan Definisi Psikologi

Psikologi berasl dari perkataan yunaani “psyche”yang artinya jiwa dan logos ilmu, jadi secara etimologi psikologi adalah  ilmu yang mempelajari tentang jiwa,baik mengenai macam gejalanya,latar  belakangnya.

b.definisi

 Diantara definisi yang di kemukakan oleh para ahli diantaranya :
v  Menurut dr.singgih dirgagunasa
v  Plato
v  Aristoteles
v  John bloadus Watson
v  Withlem wohnot

c.Objek Psikologi
v  Objek material : objek material ilmu adalah objek yang bersifat umum, dilihat dari wujudnya. Objek material psikologi adalah manusia.
v  Objek formal : objek yang bersifat spesifik, dari segi tertentu objek material dibahas. Objek formal psikologi adalah perilaku manusia dan hal-hal yang berkaitan dengan proses tersebut.

d.Tujuan psikologi
Menurut Plotnik (2005;4) seorang ahli psikologi, mendeskripsikan tujuan dari psikologi adalah:
1.      Tujuan pertama psikologi adalah Mendeskripsikan beraneka macam cara perilaku organism. (the first goal of psychology is to describe the different ways that organisms behave).
2.      Tujuan kedua psikologi adalah menjelaskan sebab-sebab dari perilaku (the second goal of psychology is to explain the cause of behavior). Penjelasan tentang autism berubah sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang terjadi.
3.      Tujuan ketiga psikologi adalah memprediksikan bagaimana organisme akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu. (the third goal of psychology is to predict how organism will behave in certain situations).
4.      Tujuan keempat psikologi adalah mengontrol perilaku makhluk hidup (for some psychologists, the fourth goal of psychology is to control an organism’s behavior). Konsepsi atau idea kontrol memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah bahwa para ahli psikologi dapat membantu seseorang untuk belajar mengontrol perilaku-perilaku yang tidak diinginkan.

2.Sejarah perkembangan psikologi

a.Psikologi sebagai Bagian dari Filsafat
·         Masih merupakan bagian dari Filsafat pada jaman sebelum Masehi dan abad pertengahan.
·         Objeknya tetap hakikat jiwa
·         Metodenya masih mengunakan argumentasi logika

b.Psikologi sebagai ilmu mandiri
         Pada tahun 1879, WILHELM WUNDT (filsuf, dokter, sosiolog, dan ahli hukum dari Jerman),  mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman. Lab ini merupakan lab psikologi pertama di dunia.
         Wundt menyatakan bahwa objek telaah psikologi bukan lagi berupa hakikat jiwa, yang tidak bisa diobservasi, tetapi fenomena-fenomena kejiwaan berupa tingkah laku.
         Wundt juga menyatakan bahwa gejala-gejala jiwa tidak dapat diterangkan semata-mata berdasarkan proses alam sebagaimana dijelaskan melalui fisiologi. Fisiologi hanya berfungsi sebagai ilmu bantu psikologi
         Gejala-gejala jiwa diteliti oleh Wundt di laborartorium dengan menggunakan metoda eksperimen.
         Eksperimen dilakukan dengan teknik ter-tentu dan faktor  subjek tidak dapat dia-baikan.  Untuk  itu Wundt menggunakan teknik introspeksi.
         Hasil-hasil  penelitian Wundt dipublikasi-kan  dalam bentuk  buku.  Dan sejak itu psikologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan kemudian mengalami perkembangan yang pesat yang ditandai dengan muncul-nya berbagai aliran dan cabang psikologi.

3.Metode penelitian psikologi

v  Metode wawancara
v  Metode Pengumpulan Data
-          Reliabiltas
-          Validitas
-          Standardisasi
v  Observasi
1. Naturalistic Observation
-          Observasi perilaku dan prose mental dlm konteks alamiah
-          Observasi mencerminkan kehidupan anak-anak  sehari-hari
-          Kondisi-kondisi yang mendasari perilaku anak tidak bisa dikontrol
-          Kehadiran observer

2. Structured Observation
- Observasi perilaku dan proses mental di sebuah laboratorium.
Kondisi-kondisi observasi sama untuk semua anak.
- perilaku yang muncul mungkin tidak sama dengan perilaku mereka sehari-hari.
v  Metode Etnografi
Sebuah metode di mana peneliti mencoba untuk memahami keunikan nilai-nilai dan proses-proses sosial sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial yang berbeda dgn cara tinggal dengan anggota kelompok tsb dan mencatatnya dlm periode waktu yg lama.
v  Metode Klinis
Sebuah metode di mana peneliti mencoba untuk memahami keunikan individual anak dengan mengkombinasikan data-data interview, observasi, dan test. mendapatkan gambaran lengkap tentang fungsi-fungsi psikologis anak dan pengalaman-pengalaman yang mempengaruhi hal fungsi-fungsi psikologis anak tersebut

4.Hubungan psikologi dengan ilmu lainnya

Psikologi memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu pengetahuannya lainnya, seperti Biologi, Sosiologi, Ilmu pengetahuan Alam, Filsafat, Pedagogis, Agama dan lain sebagainya.
1.      Psikologi dan Biologi memiliki hubungan dari segi objek yang diteliti, yaitu sama-sama meneliti manusia sebagai makhluk hidup. Biologi meneliti struktur organ manusia dan psikologi meneliti  proses kejiwaan manusia.
2.      Psikologi dan Sosiologi berhubungan dari segi objek yang diteliti yaitu manusia dan juga sama-sama meneliti tingkah laku dari objek tersebut.
3.      Psikologi dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah saling berhubungan dari segi metode yang dipakai yaitu sama-sama melakukan proses eksperimensasi.
4.      Psikologi dengan Filsafat memiliki hubungan yaitu memaknai sifat hakikat dan tujuan sebenarnya dari ilmu psikologi tersebut.
5.      Psikologi dan Pedagogis memiliki kaitan yang sangat erat, yakni jika psikologi meneliti kejiwaan dari manusia sebagai objeknya, maka pedagogis adalah membimbing manusia tersebut pada sesuatu yang lebih baik sesuai dengan hasil yang diperoleh dari eksperimen dari psikologi tersebut.
6.      Psikologi dan Agama sudah jelas memiliki hubungan yang kuat. Agama tanpa secara langsung disadari sudah mempengaruhi proses kejiwaan manusia, yakni dalam bentuk kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan larangan-larangan yang harus ditinggalkan.

5. Aliran-aliran dalam psikologi

v  Strukturalisme
       -  Tokoh-tokohnya: Wilhelm Wundt & Edward Bradford Titchener
       -  Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi karena
   dikemukakan oleh Wundt setelah ia melakukan eksperimennya di
    laboratotium.
       -  Pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah STRUKTUR yang
           terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana.
       -  Premisnya – menyelidiki STRUKTUR kesadaran dan mengembangkan
           hukum-hukum pembentukkannya
       -   Menggunakan metode introspeksi – orang yang menjalani percobaan
           diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya
           setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit, dingin
           dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
       -  Ciri-ciri Psikologi Strukturalisme adalah penekanannya pada analisis atas
           proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar; serta
           usaha menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar
           elemen kesadaran tersebut.
-       Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu dianggap  bersumber pada kesadaran.

§  Fungsionalisme
-          Tokoh: William James, James Rowland Angell, John Dewey
Pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya dalam. Intinya:
Intinya : Meneliti bagaimana pikiran bekerja sehingga organisme dapat beradaptasi terhadap lingkungannya. Proses atau keadaan sadar seperti kehendak bebas, berpikir, beremosi, persepsi, dan proses pengindraan adalah aktivitas dari sebuah organisme dalam hubungannya dengan lingkungan fisik.

§  Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt berasal dari gerakan intelektual Jerman sangat dipengaruhi oleh model akademi Wurzburg dan pendekatan fenomenologis thd ilmu pengetahuan.
            Berawal dr penelitian Wertheimer tentang gerakan yg tampak prinsip Gestalt dikembangkan berdasarkan asumsi tentang keteraturan bawaan dalam interaksi manusia-lingkungan.
Tokoh:
·         Max Wertheimer (1880 – 1943)
            Fenomena psikologi tidak dpt direduksi menjadi elemen-elemen stimulus yang disajikan kepada subjek. Pengalaman subjektif tentang gerakan adalah hasil interaksi dinamis antara pengamat dan stimuli.
·         Wolfgang Kohler (1887 – 1967)
-          Pembelajaran pembedaan (discrimination learning) dan pemecahan masalah
-          Menerapkan interpretasi Gestalt dalam penciptaan hubungan antara stimuli
-          Simpanse (nama: Sultan) menggunakan strategi pengilhaman (insight) dalam menyelesaikan tugas teka-teki daripada hanya bergantungpada pembelajaran coba salah (trial & error)    
Prinsip dasar:
Fokus interaksi manusia – lingkungan disebut lapangan perseptual. Karakter utama lapangan perseptual adalah organisasi, yang memiliki kecenderungan alami untuk distrukturkan sebagai figur dan latar.
Isomorfisme: menghubungkan bidang perseptual dengan bidang otak; aktivitas otak yang mengantarai proses-proses.

§  Psikoanalisis
Psikoanalisis terkait dgn tradisi Jerman yg menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yg aktif, dinamis, & bergerak dgn sendirinya. Psikologi modern di Jerman abad 17,18, 19 Leibniz & Kant menekankan aktivitas mental.
Freud konsisten dgn pandangan Leibniz & Kant tentang aktivitas mental sadar & tidak sadar. Freud mengembangkan prinsip motivasional yg bergantung pd kekuatan energi di luar tingkat kesadaran diri
  • Perkembangan kepribadian ditentukan oleh adaptasi individual & tanpa sadar thd kekuatan2 tsb.
  • Tokoh: Sigmund Freud (1856 – 1940) – Bapak Psikoanalisis;
  • Pengikut : Alfred Adler, Carl Jung, Karen Horney
  • Psikoanalisis Sosial : Harry Stack Sullivan, Eric Fromm (Psikoanalisis Sosial)

Freud menggambarkan kepribadian sebagai sistem energi yang mencari keseimbangan antara berbagai kekuatan. Freud sangat menekankan perkembangan anak karena ia yakin bahwa gangguan neurotik yang dialami pasien dewasa bersumber dari pengalaman masa anak. Freud bukan seorang metodolog. pengumpulan datanya tidak sistematik dan tidak memiliki kontrol .Freud hanya membrikan kesimpulan-kesimpulannya, ia tidak pernah menyampaikan bagaimana kesimpulan tersebut diperoleh.
Freud telah mencapai apa yang hanya dapat dicapai oleh sedikit teoris lain:  ia merevolusi sikap-sikap dan menciptakan posisi baru untuk mengkaji kepribadian.

§  Behaviorisme
Tokoh:
-          John B. Watson (1878 – 1958)
-          Ivan M. Sechenov, Vladimir M. Bekhterev, Ivan Pavlov (dari Rusia)
-          Edwin B. Holt, Albert P Weiss, Water S. Hunter
-          Guthrie (teori kontiguitas), Hull (Teori Hipotetikodeduktif),
-          Tolman (behaviorisme kognitif), Skinner (positivesme radikal)
Sistem yang memaknai Psikologi sebagai studi tentang perilaku mendapatkan dukungan kuat dalam perkembangan di abad 20 yang utamanya terjadi di Amerika Serikat. Gerakan ini secara formal diawali oleh psikolog Amerika, John Watson (1878-1958). Watson mengusulkan peralihan radikal dari formulasi psikologi saat itu arah perkembangan psikologi yg benar bukanlah studi tentang kesadaran ‘dalam diri’. Watson mendukung perilaku tampak yg dapat diamati sbg satu-satunya subjek pembahasan yg masuk akal bagi ilmu pengetahuan psikologi.
Menentang pandangan bahwa pengalaman tidak sadar merupakan  bagian psikologi dan juga menentang introspeksi. Pendapatnya: hampir semua perilaku merupakan hasil dari pengkondisian dan lingkungan membentuk perilaku kita dengan memperkuat kebiasaan tertentu.

§  Psikologi Humanistik :
Tokoh-Tokoh:
Gordon Allport, Abraham Maslow, Carl Roger.
Menggambarkan penekatan sekelompok psikolog, sebagaian besar adalah teoris kepribadian Amerika, yg memiliki pandangan bahwa individu berusaha mencapai perkembangan penuh kapasitas atau potensinya & menolak penjelasan mekanis & materialistik atas proses-proses psikologi.
Pertama : Memahami pentingnya kebebasan & tanggung jawab pribadi dlm proses pengambilan keputusan yg berlangsung sepanjang rentang kehidupan utk mencapai potensi manusia.
Kedua : psikolog gerakan ini tidak menerima reduksi proses-proses psikologis menjadi hukum-hukum mekanis peristiwa psikologis. Mereka lebih memandang manusia sbg makhluk berbeda dr bentuk kehidupan lainnya.

6.Manusia dalam Perspektif Psikologi

Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan. Determinan tri dimensional ini (organo biologi, psikoedukasi, dan sosiokultural) merupakan determinan yang banyak dianut oleh ahli psikologi dan psikiatri. Dalam hal ini unsur ruhani sama sekali tidak masuk hitungan karena dianggap termasuk penghayatan subjektif semata-mata.
Selain itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang menyangkut masalah manusia. Pandangan ini mengangkat derajat manusia teramat tinggi ia seakan-akan memiliki kausa prima yang unik, pemilik akal budi yang sangat hebat, serta memiliki kebebasan penuh untuk berbuat apa yang dianggap baik dan sesuai baginya

7.Gejala Kognisi

Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.
Gejala-gejala kognisi meliputi :
§  Pengamatan
Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Proses-proses pengamatan adalah sebagai berikut:       
a. Penglihatan           
b. Pendengaran        
c. Rabaan       
d. Pembauan (penciuman)  
e. Pengecapan

§  Tanggapan
Yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.
Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan       
b. Tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan 
c. Tanggapan masa kini atau tanggapan representative (mengimajinasikan)  
Perbedaan Pengamatan dan Tanggapan
a. Pengamatan terikat pada tampat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat pada wakyu dan tempat.
b. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan obyek tanggapan tidak mendetail dan kabur.
c. Pengamatan memerlukan stinulis, sedang tanggapan tidak perlu.
d. Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan tanggapan bersifat imajenir
Persamaan Pengamatan dan Tanggapan
a. Sama-sama menggunakan pancaindra
b. Sama-sama bersifat individualism

§  Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakannya sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Pada dasarnya ingatan dapat dibagi dua kategori yaitu ingatan eksplisit dan implisit.
-          Ingatan eksplisit : Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi.
-          Ingatan implicit : Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian rangsang - respon.

§  Fantasi
Fantasi dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajinasi melampaui dunia riil.       
Secara garis besar fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:       
a. Fantasi disadari (disengaja)        
b. Fantasi tidak sadar (tidak disengaja)

§  Berpikir
Terdapat dua kesimpulan arti mengenai berfikir, yaitu: 
a. Berfikir itu adalah aktivitas         
b. Berfikir itu sifatnya ideasional
Jadi berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Proses jalannya berfikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu: 
a. Pembentukan pengertian
b. Pembentukan pendapat dan       
c. Penarikan kesimpulan     
d. Psikologi Fikir       

§  Intuisi
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba datang dan diluar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku, ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun.
.
8.Gejala Konasi (Kehendak)

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu hubungan. Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak dan hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.
Gejala-gejala konasi meliputi :
§ Dorongan, ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran manusia. Dorongan ini dibedakan menjadi 2 golongan yakni :
a. Dorongan nafsu :
b. Dorongan rohaniah :
§ Keinginan, yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan. Misalnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.
§ Hasrat, ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Adapun ciri-ciri Hasrat adalah sebagai berikut :
a. Hasrat merupakan “motor” penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.
b. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif maupun negatif. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga atau berguna baginya. Sedang negatif berarti menghindari sesuatu yang dianggap tidak mempunyai harga/guna baginya.
c. Hasrat selamanya tidak terpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat dipisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
d. Hasrat di arahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan
§ Hawa nafsu, adalah kenderungan atau keinginan sangat kuat dan mendesak yang sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu. Dengan timbulnya hawa nafsu seakan-akan keinginan-kainginan yang lain dikesampingkan, sehingga tinggal satu keinginan saja yang berkuasa dan bergerak dalam kesadaran. Disamping itu hawa nafsu dicirikan dengan:
· Perasaan sangat terpengaruh dan daya berfikir dapat dilumpuhkan.
· Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
§ Kecenderungan, ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkali. Kecenderungan sama dengan kecondongan. Kecenderungan dapat menimbulkan dasar kegemaran terhadap sesuatu.
Hal-hal yang mempengaruhi kemauan:
1. Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
2. Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
3. Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
4. Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.

9.Gejala Perasaan atau Emosi

Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur perasaan adalah sebagai berikut :
1. Bersifat subyektif daripada gejala mengenal.
2. Bersangkut paut dengan gejala mengenal.
3. Perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatanya
    tidak sama.
Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar adanya perasaan yang tinggi dan perasaan yang rendah. Keadaan ini menunjukkan adanya suatu klasifikasi dari perasaan. Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam perasaan, yaitu:
1. Perasaan tingkat sensoris
2. Perasaan kejiwaan
3. Perasaan kepribadian.
Emosi
Beberapa pengertian Emosi :
v  Menurut Crow & Crow, emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment ( penyesuaian dari dalam ) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
v  Menurut William James, emosi yaitu kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.
v  Menurut Coleman dan Hammen, setidaknya ada 4 fungsi emosi yaitu :
a) Emosi merupakan pembangkit energy ( energiser )
b) Emosi adalah pembawa informasi ( messenger )
c) Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal.
d) Emosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita.
v  Watson mengemukakan 3 emosi dasar pada manusia yaitu :
ü Fear, yang nantinya bisa berkembang menjadi anxiety ( cemas ).
ü Rage, yang akan berkembang menjadi anger ( marah ).
ü Love, yang akan berkembang menjadi simpati.
v    Descartes mengemukakan 6 emosi dasar pada manusia yaitu :
i. Desire ( keinginan )
ii. Hate ( benci )
iii. Wonder ( kagum )
iv. Sorrow ( kesedihan )
v. Love ( cinta )
vi. Joy ( kegembiraan )

10. Gangguan Emosi

Terdapat berbagai macam teori untuk menjelaskan sebab gangguan emosi  antara lain :
a. Teori Lingkungan
Teori ini menganggap bahwa penyakit mental diakibatkan oleh berbagai kejadian yang menyebabkan timbulnya stress. Pandangan tersebut beranggapan bahwa kejadian ini sendiri adalah penyebab langsung dari ketegangan emosi.


b. Teori Afektif
Menurut pandangan ini, bukan lingkungan yang menimbulkan gangguan, tetapi perasaan bawah sadar si anak. Masalah- masalah seperti ini sebagian besar tidak dihiraukan karena orang yakin bahwa masalah- masalah tersebut akan hilang secara berangsur- angsur.
c. Teori Kognitif
Menurut teori ini, penderitaan mental tidak disebabkan langsung oleh masalah kita / perasaan bawah sadar kita, tetapi dari pendapat yang salah
dan irasional yang disadari maupun tidak disadari mengenai masalah yang kita hadapi.

11. Teori- teori Emosi

v  Teori Emosi James- Lange
Emosi timbul setelah terjadinya reaksi psikologik. Emosi merupakan hasil persepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.
v  Teori Emosi Dua Faktor Schachter- Singer
Dikenal sebagai teori klasik yang berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama, tetapi jika rangsangannya berbeda akan menimbulkan hal yang berbeda.
v  Teori Emmergency Cannon
Dikemukakan oleh Walter B. Cannon. Teori ini menyebutkan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting. Emosi ( sebagai pengalaman subjektif psikologik ) timbul bersama- sama dengan reaksi fisiologik. Emosi merupakan reaksi yang diberikan oleh individu dalam situasi emergency.
Perasaan selain bergantung kepada stimulus yang datang dari luar, perasaan juga bergantung kepada :

1. Keadaan jasmani individu yang bersangkutan.
2. Keadaan dasar individu. Hal ini erat hubungannya dengan       struktur individu.
3. Keadaan individu pada suatu waktu, atu keadaan yang temporer seseorang.

Macam-Macam Perasaan
Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam perasaan, yaitu:
1. Perasaan tingkat sensoris
Perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panis, dingin. Perasaan ini bergantung kapada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah dan sebagainya.
2. Perasaan kejiwaan. Perasaan ini merupakan perasaan saperti rasa gembira, susah, takut.
3. Perasaan kepribadian.
Perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri prasaan putus asa , perasaan puas (Bigot, Kohstamm, palland, 1950)
Disamping itu Konstam memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut:
1. Perasaan keinderaan
Perasaan ini adalah perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indera, misalnya perasaan yang berhubungan dengan penciuman, yang berhubungan dengan bau, pengecapan, umpamanya asam, pahit, manis,dan sebagainya.
2. Perasaan kejiwaan
Dalam golongan ini perasaan masih dibedakan lagi atas:

a. Perasaan intelektual
Perasaan ini merupakan jenis perasaan yang timbul atau menyertai perasaan intelektual, yaitu perasaan yang timbul bila orang dapat memecahkan sesuatu soal, atau mendapatkan hal-hal yang baru sebagai hasilkerja dari segi intelektualnya. Perasaan ini juga dapat merupakan suatu mendorong atau dapat memotivasi individu dalam berbuat; perasaan ini juga dapat merupakan motivasi dalam lpangan ilmu pengetahuan.
b. Perasaan Kesusilaan
Perasaan kesusilaan timbul kalau orang mengalami hal-hal yang baik atau buruk menurut norma-norma kesusilaan. Hal-hal yang baik akan menimbulkan perasaan yana positif, sedangkan hal-hal yang buruk akan menghasilkan menimbulkan perasaan yang negatif.
c. Perasaan Keindahan
Perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau yang jelek. Yang indah menimbulkan perasaan positif, yang jelek menimbulkan perasaan yang negatif.
d. Perasaan Kemasyarakatan
Perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang lain. Kalau orang mengikuti keadaan orang lain, adanya perasaan yang menyertainya. Perasaan dapat bermacam-macam coraknya, misalnya benci atau antipasti, senang atau simpati.
e. Perasaan Harga Diri
Perasaan ini merupakan perasaan yang menyertai harga diri seseorang. Perasaan ini dapat positif, yaitu kalau orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada perasaan harga diri lebih. Tetapi perasaan ini juga dapat bersifat negatif, yaitu bila orang mendapatkan kekecewaan. Ini dapat menimbulkan rasa harga diri kurang.


f. Perasaan Ketuhanan
Perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan Tuhan. Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan adalah dianugerahkannya kemapuan mengenal Tuhannya. Perasaan ini digolongkan pada peristiwa psikis yang paling mulia dan luhur. Kemampuan  yang demikian ini tidak terdapat dalaam diri binatang. Walaupun binatang itu sendiri dapat berpikir (dalam bentuk sederhana), tetapi tidak mampu hidup beragama. Oleh karena itu, pemilihan pola hidup religious adalah merupakan keputusan pribadi yang paling asasi dan memberikan kekuatan dalam menghadapi segala badai taufan kehidupan



D. GEJALA CAMPURAN

Gejala campuran meliputi perhatian, kelelahan dan sugesti
1. Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek. Jenis-jenis perhatian menurut bentuknya :
a. Perhatian sengaja contoh melihat pemandangan.
b. Perhatian tidak sengaja contoh tiba tiba di jalan ada wanita cantik.
c. Perhatian habitual contoh setiap hari kita memperhatikan matahari.
Jenis-jenis perhatian menurut sifatnya :
a. Perhatian spontan dan perhatian paksaan
b. Perhatian konsentratif adalah perhatian yang memusatkan pada suatu objek saja.
c. Perhatian distributif adalah perhatian yang perhatiannya dibagi-bagikan pada banyak objek.
d. Perhatian sempit adalah melekatkan perhatin pada suatu objek.
e. Preveratif adalah perhatian yang konsentratif dan melekat terus menerus.
f. Perhatian sembarangan ( random attention ) adalah perhatian yang tidak tetap, dan tidak tahan lama.
Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Perhatian :
a. Faktor Eksternal
1) Benda benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar individu
2) Stimulus
b. Faktor Internal
1) Minat dan Keingina
2) Perasan
3) Kebiasaans
2. Kelelahan adalah isyarat bahwa energi tubuh kita menyusut dan menurun. Teori kelelahan :
a. Teori Inteksinasi : Racun dalam tubuh
b. Teori Biologis : Kekurangan energy
3. Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yang dapat menggerakkan/menguatkan fikiran. Beberapa istilah tentang sugesti :
a. Sugesti adalah orang mudah terkena sugesti
b. Sugestif adalah orang yang memiliki daya pengaruh terhadap orang lain
c. Otosugesti adalah sugesti yang keluar dari diri sendiri
d. Heterogesti adalah yang muncul dari orang

0 Comments

Tag Terpopuler