Kotak Kecil


KOTAK KECIL
Oleh : Akto Misriadi
Entah ada apa dengan malam ini, mataku terus berdenyut-denyut disebelah kiri, mataku tidak tertutup ditengah larut malam, lamunanku tidak menentu apa yang aku bicarakan, jantungku pun berdetak lebih cepat dari darah ku mengalir lebih deras, aku seperti sedang diatas awan yang melambung-lambung terbawa angin.
Aku mencoba memahami apa yang terjadi dimalam itu , setelah aku ikuti kata hatiku ternyata aku teringat seseorang yang jauh nan disana, jauh dari kelopak mata dialah bayu, seseorang yang pernah singgah dihatiku dan telah pergi seperti debu diatas telapak tangan yang terhembus angin lalu terbang tidak tentu arah dan tidak tahu kemana arah itu.

Namaku adalah tiara seorang cewek yang selalu tersakiti dengan perasaan, sampai saat ini aku belum bisa melupakan bayangan itu, bayangan yang selalu hadir disetiap mimpiku, aku sangat membenci dia, tetapi entah mengapa semakin aku benci semakin sakit hati ini.

Aku mencoba menghibur perasaanku dengan menonton televisi, tiba-tiba air mataku mentes dipipiku,ini kah cara mu membalas sayangku kau nodai cinta yang ku beri lagu dari nirwana itu yangg membuat aku menetskan air mataku untuk seseorang yang telah merusak hidupku.

3 bulan berlalu

Aku sudah mulai terbiasa dengan kesendirianku , dan sudah bisa melupkan seseorang itu, aku telah berjanji aku tidak akan pernah mengingat-mengingat lagi tentang dia dan mendengarkan namanya dalam hidupku.
Pukul 09:00 aku harus masuk kuliah , aku selalu berangkat dengan mengendarai sepeda kesayanganku, dialah yang selalu menamani kemanapun aku pergi. Ku parkirkan sepedaku kesayang itu dianatar banayaknya sepeda motor dan mobil didepan fakultas itu, aku tidak pernah merasa malu , aku sudah melihat sahabatku didepan lob pintu masuk , Tiara ayok, dial memanggilku, dia adalah ocha sahabat terbaiku, yang selalu ada disaat aku butuhkan, selalu ada menemani ahriku yang kesepian, aku dan selalu bersama-sama, aku menghampirinya, Tumben kamu lebih awal datangnya dari pada aku cha, panggilannya itu, tentu dong ra, Ocha gitu lho ungkapnya. Kita pun menelusuri lorong jalan itu menuju kelas dan mengikuti perkuliahan seperti mana biasanya.

Perkuliahn itu telah usai aku dan ocha meninggalkan kelas untuk menuu kantin, kantin spesial untuk kita berdua, karena makanan-makanannya yang enak, dan ramah , ocha adalah seorang yang doyan makan banget, selalu ngemil, maklum anak baru tumbeh gede imbuhku,,,,ra, aku makan dulu ya soalnya aku sudah laper banget nii, ga apa ya aku duluan, aku hanya tersenyum elihat ocha, iya makanlah dulu sembari makanan ku datang.

Kita pun asyik ngobrol dikantin itu stelah selesai makan, tanpa melihat jam ternyata sudah pukl 2 siang, ocha tiba mengetuk kepalanya, ya alloh aku lupa ra, lupa kenapa cha, aku harus membeli obat dirumah sakit untuk nenekku, temani aku ya, iya jawabku pada ocha.

Aku dan ocha pun berangkat menuju rumah sakit itu, kita langsung menuju poliklinik sembari menunggu panggilan antrian, namun siang itu lagi sepi, ocha menujuketempat kasir untuk mengambilobat untuk neneknya, aku pun hanya menunggu ditempat duduk,, namun tiba-tiba aku ingin berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit, disaat aku berjalan aku melihat seorang ibu yang masih disudut sedang duduk, aku mencoba mendekatiya, ternyata dia adalah ibu ratna ibu kandung bayu, aku semakin penasaran , siapa yang sakit ya, assalamualaikum bu, ucapku pada ibu bayu, ibu bayu pun menjawab waalaikum salam, tiara, ibu bayu tiba-tiba memelukku dengan erat dengan menteskan air mata, ibu ada apa sebenarnya, kenapa menangis ,,,dengan terbata-bata ibu menjawab ba…yu…ra, bayu kenapa bu?,,bayu sakit, dan diprediksi oleh dokter tidak akan lama lagi untuk hidup, bayu di diagnosa kanker otak yang ganas, dan kini dia harus terbujur dikamar, dengan balutan selang ditubuhnya, tiba-tiba aliran darahku seperti berhenti, detak jantungku tidak berdenyut lagi, aku seperti telah mati setelah mendengar itu, apa yang selama aku fikirkan selama ini , mengaa bayu menghilang begitu saja,apakah karena ini ucap dalam hatiku, air mataku menetes aku semakin erat memeluk ibu bayu itu.

Namun tiba-tiba ibu bayu memberikan sesutau kepadaku, sebuah kotak kecil kepadaku, itulah pemberian dari bayu untuk ku. Belum sempat aku buka dokter keluar dari kamar dimana bayu dirawat, maaf bu, kami telah berusaha semaksimal mungkin tetapi tuhan telah berkehndak lain, ibu dan keluarga harus sabar ya..terima kasih bu,,,ucap dokter itu kepada aku dan ibu bayu juga suadaranya yang telah berkumpul, suara tangisan tak terbendung lagi, suasana berubah menjadi suara tangisan diruangan itu, aku pun sudah tidak sanggup lagi untuk melihatnya walaupun untuk yang terkahir kalinya pada dia dan aku tidak kuasa melihat ibu bayu yang telah jatuh pingsan .

Setelah pemakaman bayu, 2 berlalu setelah kepergian bayu, aku mencoba membuka kotak keci pemberian bayau yang dititpkan pada ibuny untuk aku, setalah aku membuknya dengan tetesan air mata di pipiku, aku melihat 2 cincin dan sepujuk surat,

Assalamualaikum
Tiara, sebelumnya aku minta maaf padamu, karena ak telah meninggalkan kamu tenpa kabar dan penjelasan yang jelas, karena aku tidak ingin melihat seseorang yang aku sayang harus meneteskan air mataku hanya karena penyakit ku ini, aku pergi agar kamu bisa membenci aku dan melupakan aku , karena itu lebih baik karena aku ingin melihat kamu bahagia bersama orang lain yang lebih sempurna dari pada aku dan cincin ini aku berikan untuk kamu dan pengganti aku untuk kamu.
Wassalam..
BAYU

Cinta dan kasih sayang selalu akan bersama, karena timbulnya cinta kerana adanya rasa sayang dianatar mereka. Kehilangan orang yang kita sayang itu memang terasa sakit tetapi kehilangan itu yang akan membuat kita lebih tegar dan lebih mengerti dengan perasaan kita sendiri

0 Comments

Tag Terpopuler