sosiologi m.islam



1.      Tradisi Among-among
Among-among adalah tradisi makan bersama warga kampung, peserta biasanya anak-anak. Dilakukan untuk memperingati hari-hari tertentu, misalnya hari kelahiran yang dihitung berdasarkan hitungan hari pasaran Jawa seperti Minggu wage, Senin Pahing, dan semacamnya.
Selain untuk peringatan hari ulang tahun, bagi warga setempat among-among itu untuk mendoakan agar si anak bisa meraih apa yang dicita-citakan orang tua.
Sebelum makan, anak-anak melakukan doa bersama, mendoakan anak yang diamong-among baru seelah itu membaca doa makan.

2.      Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Sudah Menjadi tradisi bagi kita bila menjelang bulan suci ramadhan kita mengadakan Punggahan. Kita puasa adalah untuk meningkatkan iman dan taqwa, Punggahan adalah salah satu cara kita menyambut, biasanya kita kumpul di Masjid dengan membawa bekal kemudian setelah kita berdoa bersama dengan di pimpin Imam dan di tambah tausiyah, kemudian kita bakan bersama.
Munjung , biasanya sebelumnya kita juga mengantarkan makanan kepada tetangga dan sanak family  dan istilahnya munjung, ada kue khas yang selalu kita rindukan disini yaitu kue APEM, atau kadang kue SERABI, Banyak makna yang terkandung dari tradisi ini, Diantaranya mempererat tali silaturahmi serta memohon maaf serta minta doa dan barokah untuk menyambut bulan Ramadhan yang akan segera tiba.

Bagi masyarakat Jawa, kegiatan tahunan yang bernama nyadran atau sadranan merupakan ungkapan refleksi sosial-keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka menziarahi makam para leluhur. Ritus ini dipahami sebagai bentuk pelestarian warisan tradisi dan budaya para nenek moyang. Nyadran dalam tradisi Jawa biasanya dilakukan pada bulan tertentu, seperti menjelang bulan Ramadhan, yaitu Sya'ban atau Ruwah. Nyadran dengan ziarah kubur merupakan dua ekspresi kultural keagamaan yang memiliki kesamaan dalam ritus dan objeknya. Perbedaannya hanya terletak pada pelaksanaannya, di mana nyadran biasanya ditentukan waktunya oleh pihak yang memiliki otoritas di daerah, dan pelaksanaannya dilakukan secara kolektif.
4.      Padusan

Tradisi yang bermakna pembersihan lahir dan batin seseorang manakala akan datang bulan Ramadhan ini biasa dilakukan oleh masyarakat Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta. Padusan ini merupakan ritual berendam atau mandi di sumur-sumur atau mata air yang dianggap “suci”. 
5.      Perlon Unggahan

Masyarakat punya cara unik dalam menyambut Ramadhan, namanya adalah tradisi Perlon Unggahan. Seremoni menyambut bulan puasa ini adalah sebuah acara makan besar yang dilakukan warga setempat. Bermacam makanan disediakan, dan yang tak boleh ditinggalkan adalah nasi bungkus, serundeng sapi, dan sayur becek. Anehnya, dalam tradisi Perlon Unggahan ini serundeng sapi dan sayur becek yang disajikan harus disiapkan oleh kaum lelaki yang berjumlah 12 orang. Unik bukan


0 Comments

Tag Terpopuler