Jamaah Haji Atur Strategi Koper

Makkah - Sore di penginapan 302 sudah ada puluhan koper jemaah haji Indonesia berjejer rapi di lobi hotel yang berada di wilayah Mahbas Jin, Makkah. Koper-koper jemaah yang berwarna hijau itu akan ditimbang lalu dibawa ke Madinatul Hujjaj, Jeddah. 

Koper dan barang jemaah akan di-scan lalu dibawa ke bandara sehari sebelum jadwal penerbangan. Hebohnya tidak semua jemaah mematuhi batasan maksimal koper seberat 32 kg.

Hampir semua koper seperti mengalami obesitas, sisi kiri dan kanannya menggembung mirip perut buncit. Tak heran bila ada yang overweight alias kelebihan beban.  

"Yah masa lebih sekilo saja tidak bisa Pak?" keluh seorang jemaah dari UPG 2 kepada petugas kargo, Jumat (18/9/2015).

"Kalau lebih sekilonya ada ratusan orang kan jadi banyak juga, Bu," tuturnya.

Dari 44 koper jemaah yang seharusnya diangkut kargo, hanya 32 yang meluncur mulus naik ke atas truk. Sisanya terpaksa dibongkar mengeluarkan kelebihan bebannya.

Peluh mengucur dari beberapa jemaah haji saat membongkar kopernya. Wajar saja karena beberapa mereka harus mengurai tali plastik pelindung yang melilit erat kopernya. Jemaah ibu-ibu dibantu petugas haji yang kebetulan sedang berjaga di situ.

Berbagai macam barang yang dikeluarkan jemaah untuk mencapai titik maksimal 32 kg. Ada kurma, lusinan sendok kuningan, kerudung, tasbih, dan berbagai jenis oleh-oleh lainnya. Ada yang membongkarnya dengan biasa, tapi ada juga yang sambil bersungut-sungut menahan amarah.

Alternatif utama untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga dan tetangga di Tanah Air adalah dengan menggunakan jasa kargo seperti yang dilakukan oleh pasangan Tafsir dan Erniwati. Mereka mengirimkan oleh-oleh berupa tasbih, sajadah, baju muslim, dan kurma dengan berat total 50 kg dengan kargo.

"Di Madinah 30 kg. Di Makkah 20 kg. Habis kira-kira kalo rupiah hampir satu juga," tutur Tafsir.

Jurus lain diterapkan Nurmi (59) yang berasal dari Bogor. Koper yang akan diangkutnya relatif langsung karena hanya berbobot total 25 kg. Dia mengaku hanya membeli oleh-oleh 2 kg dan mainan anak-anak.

"Anak telepon sudah jangan beli oleh-oleh banyak-banyak. Udah dibeliin di Tanah Abang," tuturnya santai.

Nurmi mengatakan dia tidak mau repot bawa banyak oleh-oleh dari Tanah Suci. Toh semuanya sudah ada di Indonesia, salah satunya di Pasar Tanah Abang.

"Semua ada di Tanah Abang. Air Zam-zam seliter Rp 500 ribu. Sudah dipaketin," tuturnya sambil tersenyum.

Sumber :detik.com

0 Comments

Tag Terpopuler