Sumber : Merdeka.com
Insiden runtuhnya tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia yang menewaskan 28 pekerja ternyata membawa dampak pada turunnya produksi emas nasional. Ini karena aktivitas produksi Freeport dihentikan untuk keperluan penyelidikan.
"Produksi emas berdampak karena insiden Freeport. Pada tahun 2012 produksi emas nasional mencapai 75 ton sementara pada 2013 hingga November produksinya hanya mencapai 39 ton," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Dirjen Minerba) R Sukhiyar dalam konferensi pers akhir tahun di Gedung KESDM, Jakarta, Jumat (27/12).
Selain itu, Sukhiyar mengatakan, insiden tersebut juga berdampak pada menurunnya produksi tembaga nasional. Sebab, sebagian besar pasokan tembaga berasal dari Freeport.
"Insiden Freeport juga menurunkan produksi logam tembaga nasional yang tahun ini hanya mencapai 370.000 ton sedangkan pada tahun 2012 produksi tembaga mencapai 448.000 ton," terang Sukhiyar.
Namun demikian, untuk tahun depan, terang Sukhiyar, pihaknya menargetkan produksi emas akan meningkat. Dia masih yakin produksi emas di tahun depan akan berjalan tanpa ada hambatan.
"Pada tahun 2014 ditargetkan produksi emas mencapai 63 ton," ungkap dia.
Lebih lanjut, Sukhiyar menerangkan, pendapatan negara yang termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral tahun 2013 mencapai Rp 33,1 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 24 triliun.
"Sedangkan penerimaan pajak dari sektor mineral tahun 2013 mencapai Rp 112 triliun sedangkan tahun lalu hanya mencapai Rp 97,1 triliun," pungkas Sukhiyar.
[bim]
0 Comments